Waktu itu selepas
sholat magrib, Afif tidak langsung pulang bersama Ayahnya. Tapi mereka
berdua mampir dulu dirumah kungnya (kakeknya). Nah, tiba-tiba si Afif
ini masuk kamar set ngah lari dan berkata kepadaku, “Tante saya tidak
mau meninggal. Aku takut tante… Nanti dikubur tidak ada temennya.”
Terang saja saya kaget dengan pernyataan keponakanku Afif yang baru
saja berusia 5 tahun, Februari kemarin. Saya harus cepat tanggap dan
menjawab dengan tepat ini pernyataan si cakep Afif.
“Loh kenapa takut.,.. Tidak usah takut.,, Bila Afif berbuat baik,
rajin sholat, baca al Quran, taat pada ibu bapak ntar di alam kubur
enak. Kayak di surga. Ada taman, banyak bunga, ada sungainya. Indah
sekali”. jawabku sambil memeluk si Afif.
“Tante, nanti di kubur ditanya malaikat Munkar Nakirr, kiblat mu
mana? Di jawab ka’bah. Agamamu apa? Di jawab Islam. Trus ditanya apa
lagi tante?” tanya Afif lagi.
Aku makin heran, anak ini benar-benar sudah menyiapkan bekal untuk
kehidupannya nanti. Ya Allah sepertinya Engkau ingatkan aku lewat Afif
supaya mendekat dengan Mu.
“Tuhanmu sapa?”
“Allah”, jawab Afif
“Kitab mu apa?”
“al Quran”, jawab Afif
“Nabimu sapa?”
“Muhammad saw”, jawab Afif lagi.
Lancar sekali anak ini menjawab. Ya Allah jadikan keponakanku ini
menjadi anak sholeh yang akan mentaatiMu, mentaati nabiMu dan memulikan
agamaMu. Aamiin..
“Tante, kalau rajin adzan, nanti langsung masuk syurga ya?”, tanya Afif lagi.
Waduh, ternyata anak ini masih ingat dengan pernyataanku tadi sore
waktu saya bilang, orang adzan itu pahalanya banyak banget. Bila dia
adzan, trus ada 10 orang yang ikut sholat jamaah maka orang yang adzan
tadi mendapat pahala dari 10 orang yang ikut jamaah. Bila 20 orang yang
datang maka ia kebagian pahala dari 20 orang itu.
Aku berfikir sebentar, bagaimana menjawab pertanyaan Afif ini.
“Iya Fif inshaAllah, makanya Afif nanti rajin adzan dan sholat ya”.
“Tante, kalau masih kecil kan tidak apa-apa tidak sholat trus nonton TV”, Afif membuat pernyataan yang makin bikin aku kagum.
“Iya, boleh. Tapi kalau jadi kebiasaan, nanti sampai besar bisa-bisa tetap suka lhat TV daripada sholat”, terangku
“Oya tante, orang jahat dan tidak mau sholat masuk neraka ya?”, tanya Afif lagi.
“Betul, yang ngak mau sholat bakal masuk neraka. Itu pak kholil
adzan, buruan afif ke mushola tuk sholat Isya”. Jawabku sambil mengajak
Afif berdiri.
Afifpun ke mushola bersama Ayahnya.
Aku termenung, ya Allah bila Afif si kecil aja sudah tumbuh rasa
takutnya akan penghisapanMu nanti, maka seharusnya kita yang sudah
dewasa ini lebih sering ingat kematian dan hari penghisapan. Kematian
adalah suatu hal yang pasti. Untuk urusan-urusan yang pasti, sudah
seharusnya mendapatkn porsi perhatian yang lebih besar. Ya Allah
Mudahkanlah bagi kami untuk menjalankan ajaranMu, apa-apa yang belum
kami laksanakan, jadikan bisa kami laksanakan. Sehingga bila ajal itu
tiba, amal ini sudah bisa meraih ridho dan syurgaMu. Aamiin.
Follow@Dhama_0ne
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Selamat Datang Sahabat....
Silahkan tinggalkan komentar dan saran
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon