Bulan Sya'ban adalah bulan yang diapit oleh dua bulan yang sangat mulia, yaitu Rajab dan Ramadhan. Bulan Rajab merupakan salah satu dari 4 bulan haram: bulan-bulan yang dihormati. Allah berfirman agar kita tidak menganiaya diri kita dengan berbuat maksiat di bulan-bulan haram, sebab melakukan maksiat di bulan haram lebih berat tanggung jawabnya kelak di akhirat.
Adapun keutamaan bulan Ramadhan sangat banyak, di antaranya: ibadah wajib di bulan itu seperti 70 ibadah wajib di bulan lain, amalan sunah dibulan itu senilai amalan wajib di bulan lain, pada bulan itu Quran diturunkan, dan terdapat malam yang lebih mulia dari seribu bulan, dll. Keutamaan yang banyak dari kedua bulan ini seakan menenggelamkan kelebihan bulan Sya'ban. Padahal, bulan Sya'ban juga memiliki keutamaan:
Diriwayatkan kepadaku bahwa Usamah bin Zaid berkata kepada Nabi, "Ya Rasulullah, aku belum pernah melihat engkau berpuasa di bulan lain lebih banyak dari puasamu di bulan Sya'ban." Kata Nabi, "Bulan itu sering dilupakan orang karena diapit oleh bulan Rajab dan Ramadhan, padahal pada bulan itu, diangkat amalan-amalan (dan dilaporkan) kepada Tuhan Rabbil Alamin. Karenanya, aku ingin agar sewaktu amalanku dibawa naik, aku sedang berpuasa." (HR Ahmad dan Nasai - dlm. Figh Sunah Abu Dawud).
Adapun keutamaan bulan Sya'ban lainnya akan lebih jelas lagi dalam hadis-hadis berikut:
HADIS PERTAMA
Aisyah RA bercerita bahwa pada suatu malam ia kehilangan Rasulullah SAW. Ia lalu mencari dan akhirnya menemukan beliau di Baqi' sedang menengadahkan wajahnya ke langit. Beliau berkata:
"Sesungguhnya Allah Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nishfu Sya'ban dan mengampuni (dosa) yang banyaknya melebihi jumlah bulu domba Bani Kalb." (HR Turmudzi, Ahmad dan Ibnu Majah)
HADIS KEDUA
Diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Asy'ari RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah pada malam nishfu Sya'ban mengawasi seluruh mahluk-Nya dan mengampuni semuanya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan." (HR Ibnu Majah)
HADIS KETIGA
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib KW bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Jika malam nishfu Sya'ban tiba, maka salatlah di malam hari, dan berpuasalah di siang harinya, karena sesungguhnya pada malam itu, setelah matahari terbenam, Allah turun ke langit dunia dan berkata, Adakah yang beristighfar kepada Ku, lalu Aku mengampuninya, Adakah yang memohon rezeki, lalu Aku memberinya rezeki , adakah yang tertimpa bala', lalu Aku menyelamatkannya, adakah yang begini (2x), demikian seterusnya hingga terbitnya fajar." (HR Ibnu Majah).
Demikianlah keutamaan dan kelebihan malam Nishfu Sya'ban, marilah kita manfaatkan malam yang mulia ini untuk mendekatkan diri dan memohon sebanyak- banyaknya kepada Allah.
Doa yang Dibaca Berikut Artinya
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Ya Allah, yang memiliki anugerah dan tidak dianugerahi,
wahai yang memiliki kebesaran dan kemuliaan,
yang memiliki karunia dan kenikmatan,
tiada Tuhan melainkan Engkau,
Engkau tempat berlindung,
tempat memohon pertolongan,
dan tempat aman bagi orang yang ketakutan,
Ya Allah, jika telah Engkau tuliskan nasibku dalam Ummul kitab
sebagai orang yang sengsara,
atau orang yang diharamkan mendapat kenikmatan,
atau orang yang ditolak,
atau orang yang disempitkan rezekinya,
maka demi kemurahan-Mu,
hapuskanlah ya Allah, kesengsaraanku,
keterhalanganku dari nikmat,
ketertolakkanku, dan kesempitan rezekiku,
kemudian tetapkanlah aku
di dalam Ummul Kitab yang ada di sisi-Mu
sebagai orang yang bahagia, mendapat rezeki cukup,
memperoleh taufiq untuk melakukan segala kebaikan,
Sesungguhnya Engkau telah berfirman,
dan firman-Mu lah yang benar,
di dalam kitab-Mu yang diturunkan
kepada nabi-Mu yang diutus, yaitu:
"Allah (berkuasa utk) menghapus dan menetapkan
yang dikehendaki-Nya, dan di sisi-Nya Ummul kitab"
Ya Allah, dengan tajallimu yang Maha agung
pada malam Nishfu Sya'ban yang mulia ini,
yang di dalamnya dipisahkan dan
dikukuhkan semua persoalan penting,
aku mohon agar dihindarkan dari malapetaka yang aku ketahui,
atau yang tidak aku ketahui,
atau yang lebih Engkau ketahui,
sesungguhnya Engkau Maha Luhur dan Mulia.
Semoga sholawat dan salam dilimpahkan
kepada Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya,
dan segenap puji bagi-Mu ya Allah, Pemelihara sekalian alam.
Cara Melaksanakan Doa Nishfu Sya'ban
Cara melaksanakan ibadah di malam Nishfu Sya'ban ini berbeda-beda. Di bawah ini adalah cara yang dilakukan di Mesjid Riyadh, atau cara yang diajarkan oleh Habib Abubakar Alatas, syeikhnya Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi, Muallif Simtud Duror.
Salatlah Maghrib berjama'ah, dan selesaikan semua doa dan wirid, kemudian salatlah sunah ba'diah Maghrib
Berikut adalah rangkaian ibadah nishfu sya'ban:
PERTAMA
salatlah sunah awwabin 2 rakaat
niatnya: ushollii rok-ataini min sunnatil awwaabiin lillaahi ta'aalaa
bacalah surat al-ikhlash 6x setelah fatihah pada rokaat pertama dan kedua
setelah salam, bacalah fatihah dan yaa siin dengan niat agar dipanjangkan umur dalam ketaatan kepada Allah
al-faatihah wa yaa siin biniyyati thuulil 'umr ma-'at taufiiq li thoo-'atillaah
KEDUA
salatlah sunah awwabin 2 rakaat
niatnya: ushollii rok-ataini min sunnatil awwaabiin illaahi ta'aalaa
bacalah surat al-ikhlash 6x setelah fatihah pada rokaat pertama dan kedua
setelah salam bacalah fatihah dan yaa siin dengan niat agar diselamatkan dari segala mara bahaya
al-faatihah wa yaa siin biniyyatil hifzh wal 'ishmati minal aafaat wal 'aahaat
KETIGA
salatlah sunah awwabin 2 rakaat
niatnya: ushollii rok-ataini min sunnatil awwaabiin lillaahi ta'aalaa
bacalah surat al-ikhlash 6x setelah fatihah pada rokaat pertama dan kedua
setelah salam, bacalah fatihah dan yaa siin dengan niat agar dapat berdikari tanpa membutuhkan bantuan dari sesama makhluk Allah dan agar meninggal dalam husnul khotimah
al-faatihah wa yaa siin biniyyatil istighnaa` 'anin naas wa husnul khootimah.
(Akhir dari ibadah ini akan bersamaan dengan masuknya waktu Isya).
Sholat ini hendaknya dilakukan secara berjamaah dengan istri, anak, pembantu, tetangga, di mesjid dll. Pada salat awwabin imam hanya membaca jahr (dengan suara keras) surat al-faatihah saja. (zawiya.net
Diriwayatkan kepadaku bahwa Usamah bin Zaid berkata kepada Nabi, "Ya Rasulullah, aku belum pernah melihat engkau berpuasa di bulan lain lebih banyak dari puasamu di bulan Sya'ban." Kata Nabi, "Bulan itu sering dilupakan orang karena diapit oleh bulan Rajab dan Ramadhan, padahal pada bulan itu, diangkat amalan-amalan (dan dilaporkan) kepada Tuhan Rabbil Alamin. Karenanya, aku ingin agar sewaktu amalanku dibawa naik, aku sedang berpuasa." (HR Ahmad dan Nasai - dlm. Figh Sunah Abu Dawud).
Adapun keutamaan bulan Sya'ban lainnya akan lebih jelas lagi dalam hadis-hadis berikut:
HADIS PERTAMA
Aisyah RA bercerita bahwa pada suatu malam ia kehilangan Rasulullah SAW. Ia lalu mencari dan akhirnya menemukan beliau di Baqi' sedang menengadahkan wajahnya ke langit. Beliau berkata:
"Sesungguhnya Allah Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nishfu Sya'ban dan mengampuni (dosa) yang banyaknya melebihi jumlah bulu domba Bani Kalb." (HR Turmudzi, Ahmad dan Ibnu Majah)
HADIS KEDUA
Diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Asy'ari RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah pada malam nishfu Sya'ban mengawasi seluruh mahluk-Nya dan mengampuni semuanya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan." (HR Ibnu Majah)
HADIS KETIGA
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib KW bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Jika malam nishfu Sya'ban tiba, maka salatlah di malam hari, dan berpuasalah di siang harinya, karena sesungguhnya pada malam itu, setelah matahari terbenam, Allah turun ke langit dunia dan berkata, Adakah yang beristighfar kepada Ku, lalu Aku mengampuninya, Adakah yang memohon rezeki, lalu Aku memberinya rezeki , adakah yang tertimpa bala', lalu Aku menyelamatkannya, adakah yang begini (2x), demikian seterusnya hingga terbitnya fajar." (HR Ibnu Majah).
Demikianlah keutamaan dan kelebihan malam Nishfu Sya'ban, marilah kita manfaatkan malam yang mulia ini untuk mendekatkan diri dan memohon sebanyak- banyaknya kepada Allah.
Doa yang Dibaca Berikut Artinya
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Ya Allah, yang memiliki anugerah dan tidak dianugerahi,
wahai yang memiliki kebesaran dan kemuliaan,
yang memiliki karunia dan kenikmatan,
tiada Tuhan melainkan Engkau,
Engkau tempat berlindung,
tempat memohon pertolongan,
dan tempat aman bagi orang yang ketakutan,
Ya Allah, jika telah Engkau tuliskan nasibku dalam Ummul kitab
sebagai orang yang sengsara,
atau orang yang diharamkan mendapat kenikmatan,
atau orang yang ditolak,
atau orang yang disempitkan rezekinya,
maka demi kemurahan-Mu,
hapuskanlah ya Allah, kesengsaraanku,
keterhalanganku dari nikmat,
ketertolakkanku, dan kesempitan rezekiku,
kemudian tetapkanlah aku
di dalam Ummul Kitab yang ada di sisi-Mu
sebagai orang yang bahagia, mendapat rezeki cukup,
memperoleh taufiq untuk melakukan segala kebaikan,
Sesungguhnya Engkau telah berfirman,
dan firman-Mu lah yang benar,
di dalam kitab-Mu yang diturunkan
kepada nabi-Mu yang diutus, yaitu:
"Allah (berkuasa utk) menghapus dan menetapkan
yang dikehendaki-Nya, dan di sisi-Nya Ummul kitab"
Ya Allah, dengan tajallimu yang Maha agung
pada malam Nishfu Sya'ban yang mulia ini,
yang di dalamnya dipisahkan dan
dikukuhkan semua persoalan penting,
aku mohon agar dihindarkan dari malapetaka yang aku ketahui,
atau yang tidak aku ketahui,
atau yang lebih Engkau ketahui,
sesungguhnya Engkau Maha Luhur dan Mulia.
Semoga sholawat dan salam dilimpahkan
kepada Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya,
dan segenap puji bagi-Mu ya Allah, Pemelihara sekalian alam.
Cara Melaksanakan Doa Nishfu Sya'ban
Cara melaksanakan ibadah di malam Nishfu Sya'ban ini berbeda-beda. Di bawah ini adalah cara yang dilakukan di Mesjid Riyadh, atau cara yang diajarkan oleh Habib Abubakar Alatas, syeikhnya Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi, Muallif Simtud Duror.
Salatlah Maghrib berjama'ah, dan selesaikan semua doa dan wirid, kemudian salatlah sunah ba'diah Maghrib
Berikut adalah rangkaian ibadah nishfu sya'ban:
PERTAMA
salatlah sunah awwabin 2 rakaat
niatnya: ushollii rok-ataini min sunnatil awwaabiin lillaahi ta'aalaa
bacalah surat al-ikhlash 6x setelah fatihah pada rokaat pertama dan kedua
setelah salam, bacalah fatihah dan yaa siin dengan niat agar dipanjangkan umur dalam ketaatan kepada Allah
al-faatihah wa yaa siin biniyyati thuulil 'umr ma-'at taufiiq li thoo-'atillaah
KEDUA
salatlah sunah awwabin 2 rakaat
niatnya: ushollii rok-ataini min sunnatil awwaabiin illaahi ta'aalaa
bacalah surat al-ikhlash 6x setelah fatihah pada rokaat pertama dan kedua
setelah salam bacalah fatihah dan yaa siin dengan niat agar diselamatkan dari segala mara bahaya
al-faatihah wa yaa siin biniyyatil hifzh wal 'ishmati minal aafaat wal 'aahaat
KETIGA
salatlah sunah awwabin 2 rakaat
niatnya: ushollii rok-ataini min sunnatil awwaabiin lillaahi ta'aalaa
bacalah surat al-ikhlash 6x setelah fatihah pada rokaat pertama dan kedua
setelah salam, bacalah fatihah dan yaa siin dengan niat agar dapat berdikari tanpa membutuhkan bantuan dari sesama makhluk Allah dan agar meninggal dalam husnul khotimah
al-faatihah wa yaa siin biniyyatil istighnaa` 'anin naas wa husnul khootimah.
(Akhir dari ibadah ini akan bersamaan dengan masuknya waktu Isya).
Sholat ini hendaknya dilakukan secara berjamaah dengan istri, anak, pembantu, tetangga, di mesjid dll. Pada salat awwabin imam hanya membaca jahr (dengan suara keras) surat al-faatihah saja. (zawiya.net
2 Tinggalkan Komentar disini...
Click here for Tinggalkan Komentar disini...Pertanyaan:
BalasMohon bantuannya,
Saya mau bertanya..
Tentang hukum sholat sunnah nisfu sya'ban?
Apakah ada dalil yang mendasarinya?
Djudjuk
Jawaban:
Assalamu alaikum wr.wb.
Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.
Kita memang menyaksikan bagaimana sebagian masyarakat melakukan praktek ibadah tertentu pada malam nisfu sya'ban. Entah itu berupa membaca surat yasin tiga kali, melakukan shalat, atau berpuasa pada pagi harinya. Seluruh ibadah tersebut pada dasarnya baik. Namun, ketika berbagai ibadah itu dilakukan secara khusus pada malam tersebut atau pada siang harinya dengan berdasarkan pada sejumlah hadis yang lemah apalagi ada yang mawdhu (palsu), maka hal itu tidak sesuai dengan tuntunan Rasul saw. Pasalnya seluruh amal ibadah baru bisa diterima dengan dua syarat: ikhlas dan mengikuti tuntunan Rasul saw.
Dalam hal ini sejauh penulusuran kami dan komentar para ulama tentang hadis-hadis yang berbicara di seputar ibadah pada malam nisfu sya'ban, sebagian besar riwayatnya lemah dan palsu. Di antaranya adalah hadis yang berbunyi,
- " إذا كانت ليلة النصف من شعبان ، فقوموا ليلها ، و صوموا نهارها ، فإن الله ينزل فيها لغروب الشمس إلى سماء الدنيا ، فيقول : ألا من مستغفر لي فأغفر له ألا مسترزق فأرزقه ؟ ألا مبتلى فأعافيه ؟ ألا كذا ألا كذا ؟ حتى يطلع الفجر " .
(Jika malam nisfu sya’ban tiba, shalatlah pada malamnya dan berpuasalah pada siang harinya. Sebab, Allah turun pada malam tersebut ketika matahari terbenam menuju langit dunia seraya berkata, “Adakah yang mau meminta ampunan padaku hingga Kuampuni? Adakah yang meminta rizki hingga Kuberi? Adakah yang terkena musibah hingga Kusembuhkan? Adakah yang begini dan begitu?” Hal itu terus berlangsung hingga fajar).
Sanad hadis di atas menurut kesepakatan para ulama adalah dhaif (lemah). Bahkan menurut al-Albani hadis tersebut maudhu (palsu). Sebab di dalamnya ada nama Ibn Abi Sabrah yang dianggap memalsukan hadis sebagaimana disebutkan dalam kitab al-Taqrîb.
Namun demikian bukan berarti semua hadis yang terkait dengan malam nisfu sya’ban dhaif atau palsu. Adapula hadis yang sahih namun ia tidak terkait dengan amal ibadah secara khusus. Di antaranya yang berbunyi,
يطلع الله تبارك وتعالى إلى خلقه ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن ]
(Allah melihat kepada seluruh hamba pada malam nisfu sya’ban lalu mengampuni mereka semua, kecuali orang yang musyrik dan yang bermusuhan).
Kesimpulannya, walaupun malam tersebut merupakan malam yang mulia, namun tidak ada tuntunan secara khusus dari Rasulullah untuk melakukan ibadah tertentu. Ibadah apapun bisa dilakukan dengan ikhlas karena Allah tanpa disertai keyakinan yang tidak berdasar tentang malam tersebut disertai upaya untuk bertobat dari segala perbuatan syirik dan menjalin hubungan baik dengan sesama manusia.
Selanjutnya persiapan yang penting untuk kita lakukan di bulan Sya'ban ini di antaranya adalah pendalaman ilmu tentang ibadah diseputar Ramadhan, persiapan mental dan tekad, persiapan fisik dan kesehatan, serta persiapan ruhiyah dan spiritual dengan melakukan berbagai ibadah sunah. Hal ini sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah saw. Dalam sebuah riwayat disebutkan,
وَلَمْ أَرَكَ تَصُوْمُ مِنْ شَهْرٍ مِنَ الشُّهُوْرِ مَا تَصُوْمُ مِنْ شَعْبَان قَال: ذَاكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبَ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ يُرْفَعُ فيه الأَعْمَالُ إلَى رَبِّ الْعَالَمِيْنَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِيْ وَأَنَا صَائِمٌ (رواه أحمد وأبو داود وابن حزيمة والنسائى )
Dari Usamah bin Zaid berkata, saya bertanya: “Wahai Rasulullah, saya tidak melihat engkau puasa di suatu bulan lebih banyak melebihi bulan Sya’ban”. Rasul saw bersabda: ”Bulan tersebut banyak dilalaikan manusia, antara Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan diangkat amal-amal kepada Rabb alam semesta, maka saya suka amal saya diangkat sedang saya dalam kondisi puasa” (Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’i dan Ibnu Huzaimah)
Namun demikian bukan berarti semua hadis yang terkait dengan malam nisfu sya’ban dhaif atau palsu. Adapula hadis yang sahih namun tidak terkait dengan amal ibadah secara khusus. Di antaranya yang berbunyi,
يطلع الله تبارك وتعالى إلى خلقه ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن ]
(Allah melihat kepada seluruh hamba pada malam nisfu sya’ban lalu mengampuni mereka semua, kecuali orang yang musyrik dan yang bermusuhan).
Wallahu a’lam bish-shawab.
Wassalamu alaikum wr.wb.
http://www.syariahonline.com/new_index.php/telusuri/view/ke/all/kategori/all/find/nisfu
Bid’ahkan Amalan di bulan Sya’ban dan Nishfu Sya’ban?
BalasBelakangan ini beredar tulisan yg mengatakan dhaif dan palsu hadis2 ttg keutamaan bulan Sya’ban dan amalannya, keutamaan Nishfu Sya’ban dan amalannya. Padahal sejatinya, tidak akan mengatakan dhaif apalagi palsu dan bid’ah ttgnya kecuali org yang dangkal ilmunya ttg ilmu hadis, dan tidak akan mengikutinya kecuali orang2 yang berilmu sempit ttg hadis dan ilmu hadis, ditambah wawasan keislaman yang terbatas.
Kalau kita mau mengkaji secara mendalam ttg ilmu hadis dan sejarah ketokohan hadis, sejarah sejarah Islami, kita akan jumpai hadis2 yang dijadikan dasar utk mendhaifkan dan memawdhu’kan hadis2 ttgnya, sejatinya hadis2 itu sendiri yang dhaif dan mawdhu’, lalu dikaji secara dangkal oleh orang2 yg tak mendalam ilmunya, lalu diikuti oleh orang2 yg awam ttg Islam dan ilmu hadis, ditambah pemikiran yang sempit dan logika yg dangkal.
Padahal sdr2ku, jika Anda mau meluangkan waktu utk membaca buku2 hadis dan ilmu hadis secara lebih mendalam, tentu Anda akan berkesimpulan bahwa hadis ttgnya banyak sekali melebihi tingkat kemutawatiran, dan telah diteliti oleh ulama2 besar ilmu hadis yg dapat dipercaya, berwawasan luas ttg keislaman, memiliki pemikiran dan logika yang sangat dalam.
Cobalah luangkan waktu utk membaca buku2 hadis dan ilmu hadis secara lebih dalam, agar kita tidak ikut2an tanpa ilmu dan dasar, dan tidak berpegangan pada kesimpulan informasi yg tidak diteliti secara mendalam. Cobalah sekarang kita bandingkan secara objektif di antara para peliti hadis dan ilmu hadis. Insya Allah kita akan mendapatkan ilmu dan informasi baru tentangnya, tidak itu2 saja dari dulu hingga sekarang.
Berikut ini salah satu hadis ttgnya:
حدثنا علي بن أحمد بن عبد الله بن أحمد بن أبي عبد الله البرقي عن أبيه عن جده عن ابن فضال عن مروان بن مسلم عن الصادق جعفر بن محمد عن أبيه عن آبائه ع قال قال رسول الله ص شعبان شهري و رمضان شهر الله فمن صام من شهري يوما وجبت له الجنة و من صام منه يومين كان من رفقاء النبيين و الصديقين يوم القيامة و من صام الشهر كله و وصله بشهر رمضان كان ذلك توبة له من كل ذنب صغير أو كبير و لو من دم حرام
(Fadhail Al-Asyhur: 35, hadis ke 32)
حدثنا أبو محمد عبدوس بن علي بن العباس الجرجاني في منزله بسمرقند قال أخبرنا أبو العباس جعفر بن محمد بن مرزوق السعراني قال حدثنا عبد الله بن سعيد الطائي قال حدثنا عباد بن صهيب عن هشام بن حيان عن الحسن بن علي بن أبي طالب ع قال قالت عائشة في آخر حديث طويل في ليلة النصف إن رسول الله ص قال في هذه الليلة هبط علي حبيبي جبرئيل ع فقال لي يا محمد مر أمتك إذا كان ليلة النصف من شعبان أن يصلي أحدهم عشر ركعات في كل ركعة يتلو فاتحة الكتاب و قل هو الله أحد عشر مرات ثم يسجد و يقول في سجوده اللهم لك سجد سوادي و جناني و بياضي يا عظيم كل عظيم اغفر ذنبي العظيم و إنه لا يغفر غيرك يا عظيم فإذا فعل ذلك محا الله عز و جل اثنين و سبعين ألف سيئة و كتب له من الحسنات مثلها و محا الله عز و جل عن والديه سبعين ألف سيئة
(Fadhail Al-Asyhur: 65, hadis ke 47)
Jika telah meyakini keshahihan hadis ttg keutamaan bulan Sya’ban dan amalannya, keutamaan Nishfu Sya’ban dan amalannya, maka amalan dan doa2nya dapat kita kopi dari:
http://islampraktis.wordpress.com
Wassalam
Ifadah
Selamat Datang Sahabat....
Silahkan tinggalkan komentar dan saran
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon