Sebab Terjadinya Penyimpangan Pemikiran Masyarakat Barat (1)

Prof. DR. Yusuf al-Qardhawi (1995), seorang pakar fiqh dan pemikir Islam paling terkemuka di dunia saat ini membuat analisis tentang beberapa karakteristik Pemikiran Barat Modern berdasarkan pendekatan Pemikiran Islam, sebagai berikut :
1. TIDAK MENGENAL PENCIPTANYA SECARA BENAR.

Peradaban Barat modern tidak mengenal ALLAH secara benar, konsep ketuhanan mereka hanya menganggap Tuhan sebagai penguasa langit, tetapi Tuhan tidak berkuasa di bumi. Bumi adalah daerah kekuasaan manusia, dan Tuhan tidak boleh sekali-kali ikut campur dalam urusan-urusan manusia, karena manusia lebih mengetahui tentang apa yang baik bagi dirinya daripada Tuhan, dan Tuhan terlalu suci untuk ikut mengatur semua itu.

Pemahaman ini bersumber dari konsep pemikiran Aristoteles dan Plato tentang Tuhan. Menurut Aristoteles, Tuhan adalah Maha Suci dan karena ke-Maha Suci-annya itulah maka Tuhan tidak memikirkan segala sesuatu yang diciptakan-Nya (karena Tuhan terlalu suci untuk hal-hal remeh seperti itu) dan Ia hanya disibukkan untuk memikirkan diri-Nya sendiri saja ! Lebih jauh dari Aristoteles, muridnya Plato lebih “mensucikan” Tuhan, sehingga Tuhan menurut Plato tidak memikirkan apa-apa, sebab Ia terlalu suci untuk berfikir, walaupun memikirkan diri-Nya
sendiri…Sungguh menyedihkan.

2. MITOS PRIMETHEUS SI PENCURI API SUCI

Dalam filsafat Yunani kuno, dikenal sebuah cerita mitos tentang Primetheus si pencuri api suci, seorang manusia penjaga api ilmu pengetahuan milik Tuhan (dewa Zeus), yang kemudian Primetheus mencuri api ilmu pengetahuan tersebut dan melarikan diri ke dunia dan dengan bekal ilmu pengetahuan tersebut ia mampu mengembangkan dan membangun dunia. Tetapi hal itu menimbulkan kemarahan Tuhan, sehingga berakhir pada “perkelahian” antara Tuhan dengan manusia yang dimenangkan oleh manusia.

Mitos sederhana ini ternyata berdampak begitu mendalam terhadap mayoritas masyarakat Barat. Dua kata kunci (keywords) dari mitos tersebut yang dapat diambil, yaitu konflik manusia dengan Tuhan dan konflik manusia dengan alam. Sebagian besar masyarakat Barat membenci Tuhan yang digambarkan sebagai tidak rela ilmu-Nya dipelajari oleh manusia (hal ini kemudian tercermin pula pada kitab Injil tentang perkelahian manusia dengan Tuhan, ajaran Marx bahwa agama adalah candu bagi masyarakat dan puisi Nietsche yang menyatakan bahwa Tuhan
telah mati).

Kata kunci yang kedua adalah konflik antara manusia dengan alam. Sebagian besar masyarakat Barat menganggap alam sebagai musuh yang harus ditaklukkan (bukan mitra manusia sebagaimana dalam pandangan Islam yang tercermin dalam hadits-hadits Nabi SAW diantaranya : “Gunung Uhud ini mencintai kita dan kitapun mencintainya”; atau dalam hadits lain : “Kalau kalian berperang maka jangan membunuh binatang ternak, jangan menebang pohon-pohon dan membakar ladang-ladang kecuali untuk keperluan makan kalian”), pandangan ini lalu diimplementasikan dalam bentuk eksploitasi terhadap alam, yang bermuara pada kerusakan ozon dan lingkungan serta habisnya energi sumberdaya alam di bumi.




Previous
Next Post »

Selamat Datang Sahabat....
Silahkan tinggalkan komentar dan saran


Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon

Thanks for your comment