Ketika anak balita kita sedang tidur, tataplah sejenak wajahnya. Perhatikan dalam-dalam. Maka akan kita temukan padanya wajah yang teduh, bersih, tanpa beban, dan penuh kedamaian.
Tidur nyenyaknya tak akan terganggu, bila fisiknya sehat sempurna dan terpenuhi kebutuhannya. Cukup makan, cukup sandang, dan di tempat tidur yang nyaman bagaimanapun kondisinya.
Melihat sosoknya, seakan menyiratkan sebuah kenyamanan hidup, ketenangan fikiran, dan kebersihan jiwa. Sungguh, hal yang demikian merupakan sebuah keadaan yang kita dambakan.
Saat anak sedang terjaga, lihatlah bening matanya, serta keceriaan wajahnya. Maka akan kita temukan di sana sebuah semangat hidup yang demikian membara, keyakinan diri akan kepastian masa depan yang membentang luas, dan ketundukan sikap kepada kehendak Sang Maha Pencipta.
Jiwanya yang masih suci, putih bersih laksana kertas kosong tanpa noda, siap merekam segala hal yang didengar dan dilihatnya, dan memutarnya kembali dalam kegiatan kesehariannya.
Fisiknya yang sedang dalam proses tumbuh kembang, siap melaksanakan segala titah yang diperintahkan oleh Sang Sutradara Utama pengatur dan penentu garis hidup kita.
Keingintahuan mereka akan segala hal yang baru, menunjukkan kepada kita semua bahwa hidup ini harus selalu diisi dengan perjuangan, semangat belajar, dan kerja keras.
Semua aspek kehidupannya, melahirkan inspirasi dan motivasi bagi kita untuk lebih berhati-hati menjaganya, agar kesuciannya tak luntur oleh perjalanan waktu, dan tak terkotori oleh kesalahan pola asuh yang kita terapkan padanya.
Mereka adalah cahaya hidup kita, yang akan mengantarkan sebuah titik terang dalam kekalutan, karena tawa riangnya akan menjadi hiburan yang membukakan belenggu fikiran kita.
Mereka juga cahaya hidup kita, yang akan mengantarkan lahirnya semangat baru ketika diri kita sedang lemah, dan tidak memiliki semangat hidup, karena ada titipan amanah yang harus kita tanggung.
Dan mereka adalah cahaya hidup kita, bila kita mampu mengantarkan mereka menjadi anak-anak yang sholeh dan sholihah, karena kita orangtuanyalah yang akan membentuk dirinya. Hingga do’a-do’anya, akan mengalirkan pahala yang tiada putus walau kita telah tiada.
Rasulullah SAW ketika ditanya tentang peran kedua orang tua, beliau menjawab : “Mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu”, (HR. Ibnu Majah).
Karena itu, marilah kita berupaya menjadikan cahaya-cahaya itu tetap bersinar cemerlang, hingga dapat menerangi jalan hidup kita, dalam mempersiapkan diri, mencari bekal, untuk pertemuan abadi dengan Yang Maha Suci. Dengan cara, berusaha mendidiknya dengan baik, memilihkan teman yang baik, dan memberinya lingkungan hidup yang baik. Dan tidak membiarkan cahaya itu redup, oleh perjalanan waktu dan tambahnya usia.
Robbanaa hablanaa min azwaajinaa wadzurriyaatinaa qurrota a;yun waj’alnaa lilmuttaqiina imaaman (yaa Allah, karuniakanlah kepada pasangan-pasangan kami, dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa). Amin.
Wallohu a’lam bishshowwab
Jiwanya yang masih suci, putih bersih laksana kertas kosong tanpa noda, siap merekam segala hal yang didengar dan dilihatnya, dan memutarnya kembali dalam kegiatan kesehariannya.
Fisiknya yang sedang dalam proses tumbuh kembang, siap melaksanakan segala titah yang diperintahkan oleh Sang Sutradara Utama pengatur dan penentu garis hidup kita.
Keingintahuan mereka akan segala hal yang baru, menunjukkan kepada kita semua bahwa hidup ini harus selalu diisi dengan perjuangan, semangat belajar, dan kerja keras.
Semua aspek kehidupannya, melahirkan inspirasi dan motivasi bagi kita untuk lebih berhati-hati menjaganya, agar kesuciannya tak luntur oleh perjalanan waktu, dan tak terkotori oleh kesalahan pola asuh yang kita terapkan padanya.
Mereka adalah cahaya hidup kita, yang akan mengantarkan sebuah titik terang dalam kekalutan, karena tawa riangnya akan menjadi hiburan yang membukakan belenggu fikiran kita.
Mereka juga cahaya hidup kita, yang akan mengantarkan lahirnya semangat baru ketika diri kita sedang lemah, dan tidak memiliki semangat hidup, karena ada titipan amanah yang harus kita tanggung.
Dan mereka adalah cahaya hidup kita, bila kita mampu mengantarkan mereka menjadi anak-anak yang sholeh dan sholihah, karena kita orangtuanyalah yang akan membentuk dirinya. Hingga do’a-do’anya, akan mengalirkan pahala yang tiada putus walau kita telah tiada.
Rasulullah SAW ketika ditanya tentang peran kedua orang tua, beliau menjawab : “Mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu”, (HR. Ibnu Majah).
Karena itu, marilah kita berupaya menjadikan cahaya-cahaya itu tetap bersinar cemerlang, hingga dapat menerangi jalan hidup kita, dalam mempersiapkan diri, mencari bekal, untuk pertemuan abadi dengan Yang Maha Suci. Dengan cara, berusaha mendidiknya dengan baik, memilihkan teman yang baik, dan memberinya lingkungan hidup yang baik. Dan tidak membiarkan cahaya itu redup, oleh perjalanan waktu dan tambahnya usia.
Robbanaa hablanaa min azwaajinaa wadzurriyaatinaa qurrota a;yun waj’alnaa lilmuttaqiina imaaman (yaa Allah, karuniakanlah kepada pasangan-pasangan kami, dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa). Amin.
Wallohu a’lam bishshowwab
1 Tinggalkan Komentar disini...:
Click here for Tinggalkan Komentar disini...Pak bagus tulisannya. Tapi mari kita coba ulas agama kita dari pendekatan hal-hal aktual. berlatar belakang zaman dulu sudah ada berjuta2 orang. tapi yang pakai pendekatan terkini jarang. Jadi kelihatannya kita Muslim jaman sekarang mengabaikan hal zaman sekarang yang berbobot dakwah
Saya contohkan, Mahathir Mhd. Dalam suatu konferensi OKI sebelum mengundurkan diri dari PM Malaysia : mengatakan Mundurnya Islam karena kesalahan ajaran ulamanya. Qadhafi dalam statement di Sudan mengatkan : Kitab suci (khsususnya Bibbly) yang tidak meyebut Muhammad SAW, menyimpang dari Teks Aslinya, karena Al Qur'sn menyebut Musa, Maryam, Isa ..... kali.
Jamal Al Bana, Ulama Islam terkemuka saat ini, mengatakan Berpindah agama dari Islam, ke Kristen tidak murtad karena hanya berpindah dari satu agama samawi ke agama samawi lain
Al Qur'an dll marupakan barang-barang best seller di USA
Din Samsuddin seminggu lalu bilang di Republika dia baru dari Inggris dan semua bekas gereja diserahkan utk dijadikan Masjid
Di Eropa Pebankan syariah booming
Di Hongkong bulan lalu seorang ingin makan daging sapi di Mc Donald ternyata babi. Dia gugat ke pengadilan dan Hakim memenangkan guguatannya. Pengcaranya bilang ke pers "It's about intension to have 'halal' food but Mc D failed to comply with it... "
TV3 Malaysia berapa kali mewawancarai seorang Walikota Islam di USA, perkembangan Islam di Paramaribo, Amerika Latin, seorang Prifesor science termuda di State University of Pensylvania dari Indonesia.
Penduduk muslim terbanyak bukan di Indonesia tetapi di Cina, hanya mereka tidak mencantumkan agama dalam identitas/statistik sehingga sulit dihitung. Sama halnya dengan penduduk muslim Thailand yang justru lebih banyak dari total penduduk Malaysia.
Sebulan lalu seorang dokter ahli Canada mengadakan penyembuhan secara masal di Indonesia. Ummat islam Protes, saya datang ke pertemuan di Goodway Hotel, dan sang dokter yang kelihatannya pendeta itu sangat mengerti tentang Al Qur'an. Kami diceramahi, tepatnya hadirin yang mayoritas nasrani diceramahi tentang betapa Ramhatan Lil Alaminya Islam. Lalu sebagian kaum Islam yang tidak mampu ingin mendapat pengobatan. Kasihan sekali, sang dokter dituduh melakukan Kristenisasi, padahal dia belajar Islam di Arab, dalam rekaman Video penyembuhan di Arab, Pakistan, Afgahanistan, para 'Mullah' menyambut dengan hangat, begitu juga di Jawa Barat.
Yang kayak gini sudah kuno, kita jangan buat Islam ini jadi tradisionil, harusnya Islam up to date, karena kalau kayak gitu kita tidak usaha ke dokter, minum obat barat, dan kita buat ummat Islam tidak usah tinggal di negara non muslim.
Itu contoh hal-hal yang saat ini saya ingat. Banyak hal hal yang sebagian positif sebagian negatif. Kenapa tidak ada yang menceramahkan itu. Semuanya mengulas degnan gaya yang sama, mencontohkan pada kisah zaman dulu.
Saya mendukung secara moril semangat Bapak untuk menulis dan mempublikasikan ke ummat. Jika ingin tulisan atau berita2 aktual seputar muslim/Islam sila hubungi saya. Tulisan2 dalam Bahasa Inggris, jika berkenan, dapat diterjemahkan ke Bahasa Indonesia untuk dijadikan acuan.
Muhammad Laba
laba72@gmail.com
Selamat Datang Sahabat....
Silahkan tinggalkan komentar dan saran
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon