Entah berapa banyak langkah telah ditempuh
Untuk sekedar membuat mereka
Bergerak, berjalan, berlari, melesat menjemput cahaya
Entah berapa banyak nasihat yang mengaura di sekujur tubuh
Untuk sekedar membuat mereka
Tersenyum dalam pengertian, mengangguk dalam pemahaman
Terpatri dalam paradigma kebenaran
Entah berapa banyak pula doa yang terucap setiap detik
Untuk sekedar mengharapkan kemurahan-Nya
Agar Dia Menghujamkan hidayah di hati kami, kita dan mereka
Namun akankah kita tetap sanggup berseru: Entah berapa banyak
Padahal kita tidak tahu betapa sedikit yang telah kita berikan
Akankah pula kita tenggelam dalam ketenangan hati
Ketika kita sadar berapa banyak keinginan untuk dihargai
Benak ini begitu berbunga-bunga saat kebaikan telah terbalas
Jiwa raga ini sangat merindukan tanda terimakasih
Hati ini robek ditikam pedang-pedang pengabaian dan ketidakpedulian
Dari mereka yang kita kasihi di taman ukhuwah ini
Masihkah kita terdiam dan terlalu angkuh untuk mengakui
Bahwa kita masih tertatih dalam menggenggam keikhlasan
Kita berada di tepi jurang kehancuran amal-amal kita sendiri
Yang ternoda oleh pengharapan akan balasan dan kesyukuran
Dari manusia…
Astaghfirullah….
Masihkah kita terlalu sombong untuk sekedar meratap pilu
Ya Allah, aku memang tidak mengharap pujian
Tetapi aku begitu menanti dan senang hati saat mereka menghargai
Ya Allah, aku memang hanya mengharapkan keridhaan-Mu saja
Tetapi jiwa ini menangis ketika ucapan terimakasih tak jua kuterima
Ya Allah, aku yakin hanya Engkau yang memberikan balasan terbaik
Tetapi diri ini masih saja mengeluh saat tiada yang memahami
Bahwa aku telah lelah berjuang di jalan ini
Diri ini terus berteriak agar mereka mau mengerti
Kalau aku ingin mereka semakin berarti
Dan betapa kecewanya aku ketika mereka tetap diam dan membisu
Saat aku tengah kencang berlari menghampiri rahmat-Mu
Ya Allah ku jatuh seketika saat ratapan itu terhulur
Jika demikian, apakah memang sejatinya ku tak harapkan pujian
Jika demikian, apakah memang sejatinya ku hanya harapkan ridha-Mu
Jika demikian, apakah memang sejatinya ku yakin hanya Engkau Pemberi balasan terbaik
Jika demikian, apakah yang telah ku lakukan masih bernilai di sisi-Mu
Aku hanya manusia lemah yang berusaha bangkit dan meraih kekuatan
Di jalan dakwah ini…
Tetapi aku tetap manusia yang lemah penuh keluh kesah
Seberapa kuat ikhtiarku tak kan pernah mampu menutupi kelemahanku
Jika Engkau tak Berkenan menegakkanku
Jika Engkau tak Berkenan menguatkanku
Jika Engkau tak Berkenan menyucikan hati ini
Agar diri ini menjadi hamba yang Engkau Cintai
Ya Allaah, iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin…
Ketika pun aku berbuat sejuta kebaikan itu adalah buah pertolongan-Mu
Karena rahman dan rahim-Mu
Ketika pun aku ikhlas itu pula adalah bukti kehadiran-Mu
Yang Menolong hati ini agar senantiasa murni dalam agama-Mu
Karena itulah Ya Allah… tiada yang bisa kupinta dari-Mu
Selain bait-bait sederhana dari lisanku
Ya Allah, jadikan diri ini dalam pertempuran tiada henti
Melawan syaithan laknat-Mu atasnya
Yang menjadikan semua…
Semua keinginan untuk dihargai dalam diri ini
Yang menjadikan semua…
Semua harapan akan ucapan terimakasih
Yang menjadikan semua…
Semua kesedihan ketika kebaikanku tak terbalas, terabaikan, tidak dipedulikan
Sebagai peluru-peluru yang kan menerjang ikhlasku
Ya Allah, jangan biarkan sebesar dzarrah pun riya sum’ah bermukim di hatiku
Ya Allah, gantikanlah semua itu
Hanya dengan pengharapan akan keridhaan-Mu
Hanya dengan kegembiraan ketika Engkau Meridhaiku
Hanya dengan keinginan akan balasan terbaik dari-Mu
Hanya dengan keyakinan bahwa semua kebaikan yang kulakukan
Adalah sebentuk kasih sayang dan pertolongan-Mu
Ya Allah anugerahkanlah kekuatan sejati
Agar aku tak kecewa ketika tiada yang menghargai kebaikanku
Agar aku tak berduka ketika tiada yang berterima kasih atas kebaikanku
Agar aku tak mengeluh ketika pun manusia mengabaikan kebaikanku
Agar ku mampu melupakan semua amal shalih
Karena sejatinya amal shalih itu bukan kebaikanku, bukan dariku
Semua kebaikan itu…
adalah kebaikan-Mu semata
yang Kau titipkan padaku…